Kamis, 24 Oktober 2024 | Jam Digital
Home Ekonomi Politik Nasional Regional Hukum Lifestyle Internasional Sport Hiburan Travel Indeks
Follow Us ON :
 
Soal Rektor Polisikan Mahasiswa, BEM Unri Singgung Hubungan Ibu dan Anak
Kamis, 09-05-2024 - 10:24:02 WIB

TERKAIT:
   
 

PEKANBARU - Tindakan Rektor Universitas Riau Prof Sri Indarti melaporkan mahasiswa yang kritik biaya kuliah mahal kini menjadi perhatian semua pihak. Tindakan rektor itu diibaratkan 'ibu melaporkan anaknya ke polisi'.

Hal itu disampaikan langsung Ketua BEM Unri, Muhammad Ravi. Ravi menilai wajar ada kritikan karena Prof Sri Indarti adalah pejabat publik yang kini menjabat sebagai Rektor Universitas Riau (Unri).

Ravi menyebut mahasiswa menilai tindakan yang dilakukan oleh rektor sebagai bentuk pembungkaman. Padahal Indonesia adalah negara demokrasi yang seharusnya kritikan mahasiswa dinilai wajar.

"Kalau melihat sudut pandang teman-teman mahasiswa jelas ini ada upaya untuk pembungkaman. Kita negara demokrasi, kritik, saran itu wajar karena pejabat publik," kata Ravi, Rabu (8/5/2024).

Meskipun begitu, Ravi mengakui pihaknya juga tengah melakukan evaluasi dan juga memiliki catatan khusus. Terutama dalam penyampaian kritik sesuai aturan dan tidak melanggar UU ITE.

"Kami perlu garis bawahi catatan pola kritik yang hari ini sudah diatur UU ITE. Memang kemarin ada sedikit blunder dari kita, seharusnya kritik itu pejabat yang dikritik, bukan personal," kata Ravi.

Kembali ke kasus Khariq, Ravi memastikan BEM akan mengawal kasus itu sampai tuntas. Terutama mahasiswa kampus biru langit yang tersandung masalah akan terus dikawal.

Selain itu, ia menilai ada dua persoalan dari aksi kritik biaya kuliah mahal yang berujung laporan polisi. Pertama fokus pada masalah yang dikritik dan persoalan laporan ke polisi oleh rektor.

"Kalau kita lihat ini ini dua hal yang berbeda, karena kalau soal pejabat publik harusnya biarkan sajalah, kita fokus kerja kita sebagai rektor. Kalau masalah UKT (uang kuliah tunggal) fokus merevisi itu dulu, tanpa harus melaporkan," katanya.

Ravi juga mengistilahkan hubungan Rektor Prof Sri Indarti layaknya ibu dan anak. Apalagi, Prof Sri Indarti adalah perempuan yang seharusnya mengerti persoalan yang ada.

"Kalau kami lihat ini yang membuat juga kan anak-anak mahasiswa. Apalagi rektor itu perempuan, seharusnya punya perasaan menganggap mahasiswa itu anak sendiri. Kalaulah anak sama ibu, tak mungkin ibu melaporkan anaknya sendiri. Harusnya ya dipanggil dulu lah," katanya.

Untuk itu, Ravi berharap ada komunikasi antara kedua belah pihak. Sehingga kasus tersebut dapat segera diselesaikan.

"Kita dari BEM Unri sedang mengusahakan bertemu antara yang bersangkutan dengan bu Rektor untuk dimediasikan agar dicabut laporan. Ya layaknya seperti anak dan ibu," katanya.

Diketahui Khariq Anhar adalah mahasiswa Fakultas Pertanian semester 8. Dia kaget dipolisikan Rektor Prof Sri Indarti setelah menggelar aksi terkait biaya kuliah di Unri yang mahal.

Tak hanya itu, Khariq dan mahasiswa lain disebut telah mengundang rektor bersama jajaran untuk diskusi. Hanya saja undangan itu tak dihadiri rektor atau utusan.

Khariq dan mahasiswa lain lalu membuat konten sebagai bentuk kritikan. Namun ia kaget karena dapat panggilan Ditreskrimsus Polda Riau setelah dilaporkan Sri Indarti.

"Aksi ini dilakukan 4 Maret 2024 sekaligus momen membuat video. Aksinya berupa meletakkan almamater seperti berjualan di depan logo Unri," kata Khariq Anhar kepada detikSumut, Selasa (7/5) kemarin.

Bukan diajak diskusi, ia justru kaget dapat kabar dilaporkan rektor dengan UU ITE. Ia diduga menyerang atas nama baik orang lain atau menuduh suatu hal dalam video kampanye tersebut karena menyebut 'Sri Indarti selaku Rektor sebagai Broker Pendidikan Universitas Riau' dan menampilkan foto, seperti yang dilansir dari detik.(*)



 
Berita Lainnya :
  • Soal Rektor Polisikan Mahasiswa, BEM Unri Singgung Hubungan Ibu dan Anak
  •  
    Komentar Anda :

     
    + Indeks Berita +
    01 Potensi Perkebunan Sawit di Pekanbaru, 25 Ribu Hektare Siap Dukung Swasembada Pangan dan Energi
    02 Pemko Pekanbaru Beri Bantuan ke Warga Korban Kebakaran Rumah
    03 Pembangunan Statistik Pemko Pekanbaru Raih Nilai Tertinggi di Provinsi Riau
    04 Asesmen Empat Kepala OPD, Pj Walikota Pekanbaru Upayakan Pejabat yang Dilantik Kader Pemko
    05 Pemko Pekanbaru Cari CSR Seragamkan Tenda Pedagang di Kuliner Cut Nyak Dien
    06 Bocah 12 Tahun di Inhil Tewas Diterkam Buaya saat Mandi di Pinggir Sungai
    07 Maksimalkan Penataan, Pemko Gandeng Koperasi Kelola Kuliner Malam Cut Nyak Dien
    08 Pemko Pekanbaru dan PDAM Gelar Diskusi Data dan Regulasi Terkait Pengelolaan dan Layanan Air Minum
    09 Satgas Pangan Polda Riau Pantau Ketersediaan Bahan Pokok Jelang Pilkada
    10 13 Titik Panas di Riau Pagi ini Level Confidence Sedang, Rohul Terbanyak
    11 Dinsos Pekanbaru Salurkan Bantuan Santunan Kematian kepada 860 Ahli Waris
    12 Isu ASN Tak Netral Mencuat, Pj Wako Pekanbaru Siap Evaluasi dan Tindak Tegas Usai Pilkada
    13 Pj Wali Kota dan BRK Teken MoU Layanan Jasa Perbankan
    14 Jumlah Pelamar PPPK Pemko Pekanbaru Tahun 2024 Sebanyak 2.908 orang
    15 Pj Wali Kota Pekanbaru Sampaikan Selamat atas Pelantikan Presiden dan Wapres Baru
    16 Anak 1,5 Tahun yang Tenggelam di Sungai Ara Pelalawan Ditemukan Meninggal Dunia
    17 Bapenda Pekanbaru Sudah Kumpulkan PAD dari Pajak Sebesar Rp686 Miliar
    18 Muliardi Resmi Jabat Kakanwil Kemenag Riau, Disambut Antusias ASN
    19 Proyek JTTS Ruas Rengat-Pekanbaru Sudah 30 Persen
    20 Total Pendaftar PPPK Kota Pekanbaru Tembus 1.019 Pelamar
    21 Situasi Kondusif, Pj Walikota Pekanbaru Berharap Tak Ada Gugatan Hasil Pilkada
    22 Sudah Dievaluasi Pemprov Riau, APBDP Pekanbaru Fokus Bayar Gaji
     
     
    Galeri Foto | Advertorial | Indeks Berita
    Redaksi | Disclaimer | Pedoman Media Siber | Tentang Kami | Info Iklan
    © sinarnews.co.id