PEKANBARU - Arnaldo Eka Putra, yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Rumah Sakit Daerah (RSD) Madani Pekanbaru, resmi dicopot dari posisinya.

Pencopotan ini diduga berkaitan dengan pelanggaran disiplin yang saat ini tengah dalam proses pemeriksaan lebih lanjut.

Sekdako Pekanbaru, Indra Pomi Nasution memimpin tim investigasi untuk meneliti dugaan pelanggaran disiplin yang dilakukan Arnaldo Eka Putra.

Tim tersebut saat ini sedang memeriksa berbagai aspek, termasuk absensi dan keterlibatannya dalam kegiatan pemerintah daerah.

Pj Walikota Pekanbaru, Risnandar menyatakan, Arnaldo kurang aktif dalam kegiatan pemerintahan. Ia juga menegaskan pentingnya disiplin bagi setiap Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan pemerintah.

"Tapi memang secara kegiatan saya lihat kurang aktif di Pemda, saya minta dicek kenapa kurang aktif, menerima saya atau menolak saya," ujar Risnandar dilansir tribunpekanbaru.com, Kamis (19/9/2024).

Lebih lanjut, ia menekankan, sebagai seorang ASN, aturan terkait disiplin dan tanggungjawab harus ditegakkan.

"Kita ini kalau kegiatan harus disiplin, kalau tidak di tempat, ya bisa dikomunikasikan kepada pimpinan," tambahnya.

Selain Arnaldo, sejumlah ASN lainnya di lingkungan Pemko Pekanbaru juga sedang dalam pemeriksaan terkait dugaan pelanggaran disiplin.

Pemerintah daerah menegaskan, pemeriksaan ini dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan akuntabilitas dan kinerja pegawai di lingkungannya.

Sementara itu, posisi yang ditinggalkan Arnaldo untuk sementara waktu diisi Dedy Khairul Ray, yang kini menjabat sebagai Pelaksana Harian (Plh) Direktur RSD Madani.

Sebelumnya, Dedy Khairul Ray dikenal sebagai Kepala Puskesmas Garuda di Kota Pekanbaru.

Langkah tegas yang diambil Pemko Pekanbaru ini menunjukkan komitmen untuk memastikan seluruh ASN bekerja sesuai dengan aturan yang berlaku, terutama dalam hal disiplin dan akuntabilitas.(*)